Banyak hal yang menarik ketika membahas dialog Islam Kristen diberbagai kesempatan, diforum online atau pun di dunia nyata. Salah satun...
Banyak hal yang menarik ketika membahas dialog Islam Kristen diberbagai kesempatan, diforum online atau pun di dunia nyata. Salah satunya adalah apologetika Kristen ketika muslim mengajukan bukti-bukti kepalsuan Alkitab. Mereka mengajukan berbagai macam bentuk apology untuk memberikan bantahan terhadap fakta-fakta tersebut. Dan tak jarang mereka mengeluarkan apology konyol. Dan hebatnya lagi apology konyol tersebut mereka ulang-ulang.
Kita tahu membuktikan kepalsuan Alkitab adalah perkara yang sangat mudah. Tidak perlu berbelit-belit mengingat Alkitab yang original sudah tidak ada, bahkan salinannya pun sudah tidak ada lagi.
Lucunya adalah ketika muslim menunjukan fakta-fakta kepalsuan tersebut mereka memberikan jawaban yang sangat konyol sekali. Berikut apologetika konyol yang sering diajukan oleh pihak Kristen.
Kita tahu membuktikan kepalsuan Alkitab adalah perkara yang sangat mudah. Tidak perlu berbelit-belit mengingat Alkitab yang original sudah tidak ada, bahkan salinannya pun sudah tidak ada lagi.
Lucunya adalah ketika muslim menunjukan fakta-fakta kepalsuan tersebut mereka memberikan jawaban yang sangat konyol sekali. Berikut apologetika konyol yang sering diajukan oleh pihak Kristen.
Pertama: Jika Alkitab Telah dipalsukan Maka Tunjukan Mana Alkitab yang Asli?
Apologetika atau Jawaban kristen di atas sangat sering mereka lontarkan. Terkesan mirip sebuah tantangan yang pasti tidak bisa dijawab oleh pihak muslim. Padahal sebaliknya, apologetika seperti ini adalah apologetika yang super konyol.
Mengapa?
Karena Alkitab sendiri sudah tidak ada lagi yang asli. Jangankan yang Aslinya, salinan dari salinan yang asli pun tidak ada.
Pembuktian yang Paling Gampang.
Kitab suci Katolik dan kitab suci Kristen Protestan terdapat perbedaan yang sangat mencolok. Perbedaannya adalah pada jumlah kitabnya. Dalam Katolik ada 46 kitab Perjanjian Lama, sedangkan dalam Kristen Protestan hanya 39 kitab Perjanjian Lama. Sedangkan kitab Perjanjian Baru jumlahnya sama yakni 27 kitab. Ada 7 kitab yang diakui oleh Gereja Katolik sebagai kitab suci, sedangkan Kristen Protestan tidak mengakui 7 kitab tersebut sebagai kitab suci. Tujuh kitab itu sering disebut “Deuterokanonika”. Deuterokanonika berasal dari bahasa Yunani yang artinya “termasuk kanon kedua”, daftar yang kedua. Yang termasuk deuterokanonika adalah:
Kitab Yudith, Kitab Tobit, Kitab Makabe I, Kitab Makabe II, Kitab Kebijaksanaan, Kitab Putera Sirakh, Kitab Baruch.
Nah perbedaan ini adalah perbedaan yang terjadi hingga sekarang dan perdebatannya tidak pernah menemukan titik temu, hingga pada akhirnya Katolik dan Protestan berada pada posisi yang sekarang.
Nah gampangnya, Jika Kristen mengakui bahwa Alkitab Yang asli masih ada, atau Alkitab Sekarang ditangan Kristen Asli tidak dipalsukan.. maka Tunjukan mana Alkitab yang benar antara Katolik dan Protestan?
Tunjukan Alkitab yang Asli, manakah dari kedua Alkitab ini yang benar dan masih asli? Apakah Alkitab yang lebih sedikit (karena sebagian besar ditolak) yakni Alkitab yang berada ditangan Protestan, atau Alkitab yang lebih tebal yakni Alkitab di tangan Katolik?
Kristen tidak akan bisa memberikan jawab soal Ini, mengingat tidak ada lagi Alkitab yang masih Asli atau Salinan Alkitab yang asli, sehingga tidak ada yang bisa dijadikan patokan untuk membuktikan mana dari Alkitab katolik dan protestan yang benar.
Apologetika Kristen dengan pertanyaan Tunjukan mana Alkitab yang asli adalah apology yang super konyol yang seharusnya ditanyakan kepada Pihak Kristen sendiri. Jika pihak Kristen sendiri tak bisa jawab, bagaimana bisa mereka mempercayai Alkitab mereka masih asli, masih ori, tidak dipalsukan?
Kedua: Jika Alkitab Telah dipalsukan Berarti ALLAH tidak bisa menjaga Kitab / Firman-Nya sendiri.
Apology seperti ini sangat mudah ditemukan diforum diskusi jika terjadi dialog yang memaparkan kepalsuan Alkitab. Penulis sendiri sudah berulang kali menemukan apology seperti ini sejak bertahun-tahun yang lalu.
Apology seperti ini adalah apology kehabisan akal. Kehabisan cara untuk memberikan bantahan terhadap fakta-fakta kepalsuan Alkitab, akhirnya menggunakan cara menyerang keyakinan baik terhadap Kristen maupun Muslim soal Tuhan / ALLAH yang pasti maha bisa menjaga Kitab atau Firman-Nya. Apology ini sangat konyol, mengingat Allah itu maha berkehendak. Allah Maha Memiliki Rencana.
Kita contohkan, Mengapa ALLAH tidak menolong Pembunuhan anak Adam oleh saudaranya sendiri, padahal ALLAH MAHA PENOLONG?
Apakah Ketika ALLAH tidak menolong Hambanya ALLAH kemudian sifat MAHA penolong ALLAH hilang? Tentu tidak.
Kita contohkan lagi, ketika Yesus disalib kemudian mati (Menurut Keyakinan Kristen), Yesus adalah Firman Tuhan. Dan Yesus Mati. Apakah lantas dapat disimpulkan ALLAH tidak bisa menjaga Yesus (sang Firman Tuhan)? Jawaban Kristen secara otomatis pasti tidak konsisten terhadap Apology mereka terhadap Muslim di atas.
Allah Maha Penjaga, PEMELIHARA. Ketika ALLAH berkehendak Untuk tidak menjaga Firman-Nya (Taurat, Injil dan Zabur) tidak berarti ALLAH tidak bisa menjaganya akan tetap ALLAH berkehendak Demikian. Sebagaimana ALLAH berkehendak Tidak menolong Hambanya Putra Adam As yang dibunuh oleh saudaranya sendiri, Padahal ALLAH maha Penolong.
Bersambung...
COMMENTS