Pada artikel kali ini seperti biasa, tanpa pernah merasa sadar akan sikapnya Staff IDI tanpa malu-malu menyerang Islam dengan tulisan di sit...
Pada artikel kali ini seperti biasa, tanpa pernah merasa sadar akan sikapnya Staff IDI tanpa malu-malu menyerang Islam dengan tulisan di situsnya, IsadanIslam.com tentang hari kiamat.
Staff IDI dengan berusaha mengajak pembaca untuk memikirkan kenapa orang-orang Islam takut dengan Kiamat, gelisah akan kiamat.
Dengan trik-trik murahan yang selalu digunakan oleh Staff IDI, Staff IDI berusaha mengelabui pembaca bahwa Mukmin gelisah karena amal perbuatan mereka belum tentu diterima, alias mereka masih belum yakin selamat.
berikut artikelnya:
http://www.isadanislam.com/kepercayaan-orang-islam/mengapa-para-mukmin-gelisah-akan-kiamatMengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?
Pada akhir riwayat dunia ini nanti, tak seorangpun di antara umat manusia bersedia masuk ke dalam tempat penyiksaan yang dinamakan neraka. Tak terkecuali, setiap kita pasti ingin menikmati kebahagiaan yang kekal di sorga, tempat kesucian di Hadirat Yang Mahasuci.Ke Sorga Ataukah Neraka, Bila Meninggal?Pada umumnya, kita masih bingung apabila memikirkan saat kematian. Sebagai contoh, bayangkanlah misalnya tiba-tiba Saudara meninggal dunia pada hari ini, katakanlah karena kecelakaan mobil. Lalu, kemanakah saudara akan pergi? Sorga atau neraka? Selain biasanya sulit untuk dijawab, pertanyaan ini juga membingungkan.Para Mukmin Tidak Yakin Akan Masuk SorgaMenurut pengalaman kami, bila pertanyaan tersebut diajukan kepada orang Islam, maka mereka akan menjawab “belum tahu!” Bahkan saya belum pernah menemukan seorang Muslim yang saleh menjawab, “Ya, saya pasti masuk sorga apabila meninggalkan dunia ini."Menurut pengertian saya, seorang Islam yang saleh tidak patut menjawab, "Kami belum yakin akan masuk sorga" atau “Mudah-mudahan masuk sorga.”Mengapa demikian? Perhatikanlah dua ayat Al-Quran: "Tidakkah engkau ketahui . . . Allah . . . menyiksa terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya. . . . Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga” (Qs 5:40, 66:8).Seorang Hajjah dari Malaysia pernah berkata, “Saya tetap takut dengan kiamat, walau saya rajin berpuasa, saleh, dan hidup sebaik-baiknya. Saya tidak yakin Allah akan menerima saya pada hari akhir.”Nasib Kekal Jiwa Para Mukmin Di Tangan AllahJelas pengampunan ada dalam tangan Tuhan. Walau bertobat dengan sungguh-sungguh, belum tentu Tuhan akan mengampuni. Pada akhirnya orang Islam hanya dapat berkata, “Mudah-mudahan Tuhan akan menutupi dosaku.”Baik orang Islam maupun Kristen percaya bahwa Allah Mahakuasa. Tetapi, menurut ajaran agama Islam, karena Allah Mahakuasa, Allah menentukan masalah keselamatan tanpa memberitahu kepada manusia apakah ia akan masuk sorga atau neraka.Sehingga, walaupun seseorang beramal dan saleh, beriman pada Allah dan mengharap pada pengampunan Allah yang "Arrahmaanir rahim," ia masih akan selalu ragu-ragu apakah ia akan selamat sesudah meninggal dunia atau tidak.Dosa Kecil Punya Arti BesarSalah satu Hadith berbunyi, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan" (H.R. Muslim). Ucapan ini sangat berat. Lagi Qs 48:14, “ . . . Allah . . . mengampuni siapa yang Ia kehendaki dan mengazab [menghukum, menyiksa] siapa yang Ia kehendaki. . . . ”.Karena ada dosa – sekecil apapun – dan kenyataan Allah mempunyai kuasa mutlak, para Mukmin ragu-ragu mengenai nasibnya pada hari pembalasan.Apakah Anda Ingin Menjadi “Pasti Selamat” pada Hari Kiamat?Salah seorang rasul Allah menghadapi kematian akibat pengakuannya pada masa Kerajaan Romawi. Ia mengirim surat pada teman-temannya di kota kecil di negeri Yunani dengan tulisan, “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi [yaitu mati] dan diam bersama-sama dengan Kristus [Isa Al-Masih] --- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” (Injil, Surat Filipi 1:23-24). Rasul ini yakin ketika mati ia akan langsung masuk sorga.Keyakinannya memang senada dengan janji Isa Al-Masih pada para murid-Nya, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).Staf Isa dan Islam – Saudara Mukmin, kepastian akan keselamatan juga ditawarkan pada saudara. Penjelasan bagaimana menerima keselamatan ini disediakan bagi Saudara.
Trik kotor memang selalu menjadi senjata andalan bagi staff IDI, dan memang itulah yang selalu mereka gunakan. seperti di atas, mereka menuliskan bahwa tiap orang pasti akan gelisah masalah mati dan kiamat, semua akan merasa takut, tak terkecuali orang-orang Islam, orang mukmin, juga mengalami gelisah, bahkan mereka sendiri ragu-ragu. Nah salah satu Trik Murahan yang juga sering digunakan Staff IDI adalah Penggunaan Pandangan / pendapat seseornag Anonim (g jelas siapa orangnya, dari mana, kapan dts) yang kemudian pandangan seorang tersebut dijadikan pandangan umum seluruh umat Islam.
Baiklah kami akan verifikasi mengenai kenapa umat Islam gelisah akan kematian, gelisah hari kiamat, gelisah, akan amal perbuatan.
Kenapa Umat Islam/Mukmin Gelisah Akan Kiamat?
Umat Islam gelisah karena umat Islam meyakini sepenuh hati akan alam akhirat. Meyakini akan adanya Surga dan Neraka. maka ketika seorang muslim atau mukmin (yang tingkat keimanannya lebih tinggi dari muslim) gelisah, takut, khauf, akan amal shalehnya, akan amal dosanya, akan siksa neraka, itu membuktikan bahwa ia benar-benar beriman.
Takut ini bukan atas dasar takut karena tidak selamat, Tapi takut kepada siksa Allah adalah suatu yang memang melekat pada jiwa umat Islam. yang dengan Rasa takut tersebut ia akan benar-benar takut melakukan perbuatan dosa, ia akan benar-benar beramal shaleh dan ia akan sungguh-sungguh dalam beribadah.
Sementara Staff IDI dengan Trik murahannya menghilangkan esensi dari Khauf (takut kepada Allah) dengan menyatakan umat Islam takut karena g selamat/g yakin akan keselamatan dari Allah.
Dalam Islam terdapat pilar-pilar sentar dalam beribadah, mengabdi kepada Allah, pilar-pilar utama tersebut adakah Raja'(harap), Khauf(takut), Mahabbah(cinta), ini tiga pilar utama dalam Ibadah, yang menjadikan umat Islam benar-benar akan mengabdi, beribadah, benar-benar akan meninggalkan dosa.
Seorang muslim atau mukmin ketika mendengar siksa Allah akan tergetar hatinya, dan berusaha untuk meninggalkan dosa, dan jika telah berbuat dosa, ia akan benar-benar menjadi dekat dengan Allah, berharap dosanya diampuni, dan ia akan beristigfar, taubat. sehingga amal ibadahnya dilakukan dengan khusyu' dan sungguh-sungguh.
Pembaca bisa menilai bagaimana jika tidak ada rasa takut sama sekali terhadap siksa Akhirat, wow, niscaya manusia tidak punya beban untuk berbuat dosa.
Apalagi pandangan Kristen sendiri menyebut Cukup percaya saja pada Yesus dosa sudah diampuni.
wal hasil manusia akan berbuat dosa seenaknya, membunuh, memukul, mendzolimi orang lain. karena gampang sekali, cukup percaya diampuni, dosa ditebus. Enak sekali.
Umat Islam tidak percaya pada janji-janji kosong yang tidak logis tidak jelas pembuktiannya.
Allah Maha Kuasa Menentukan Keselamatan dan Ampunan.
Salah satu trik Murahan yang juga digunakan oleh Staff IDI adalah bermain-main dengan logika soal keselamatan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an seolah-oleh Allah tidak memberikan kepastian mengenai keselamatan dalam islam, seolah-olah tiap amal shaleh, amal perbuatan umat Islam belum tentu menjadikan umat Islam selamat.
padahal tidak sesederhana hal tersebut, Kenapa Amal ibadah tidak pasti diterima??
Sederhananya, bukan berarti amal umat Islam adalah amal yang ragu-ragu, beribadah banyak-banyak belum tentu diterima, tapi amal ibadah, keyakinan yang belum tentu diterima ini adalah sebuah pelajaran berharga kepada umat |Islam.
Dengan belum tentu diterima, akan menjadikan umat Islam sungguh-sungguh dalam beribadah, sepenuh hati, maka Terdapat aturan atau terdapat syarat-syarat yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya tentang Syarat Diterimanya AMAL Ibadah.
yang pertama: Niat dan Ikhlas karena ALLAH. Yakni dalam arti sungguh-sungguh beribadah mengharapkan keridhaan Allah, bukan karena mengharapkan pujian dan sanjungan dari manusia.
kedua: Ittiba' (mengikuti aturan Islam) yakni mengikuti tatacara, atau aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Nabi-Nya sendiri dalam hal tata cara dari A-z. seperti shalat, puasa, zakat harus mengikuti tatacara yang diajarkan.
Ibarat Shalat yang diajarkan 5 waktu, maka harus engikuti 5 waktu, tidak menambah menjadi 6,7,8 atau mengurangi menjadi 3,4,2,1 dan seterusnya.
demikian dari tatacara, waktu, tempat, hingga bacaaanya. semua harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Yang Ketiga, adalah Islam./ sudah mengucapkan syahadat dan beriman kepada Allah.
yakni segala amal shaleh baik ibadah yang makhdah (yang telah ditetapkan agama mengenai tatacaranya) maupun ibadah ghairu makhdah (ibadah yang bersifat duniawi/tidak ditetapkan ajaran khususnya) seprti membantu orang lain, sennyum, dan masih banyak yang lainnya. Harus sudah masuk Islam.
Jika ia Kristen, memberi atau membantu atau zakat EMAS sebesar gunung, jika ia tidak berislam, tidak masuk Islam tak ada nilainya sama sekali.
dari tiga syarat ini, kita dapat mengerti kenapa umat Islam terdapat ketidak jelasan mengenai amalnya diterima atau tidak?
karena agar umat Islam benar-benar dan sungguh-sungguh dalam beramal, tidak hanya sekedar ibadah doang tanpa jelas aturan dan sikap hati ketika beribadah..
Kalau terdapat ungkapan ibadah sudah pasti diterima, maka sikap orang yang beribadha pasti g jelas, seenaknya, mau sungguh-sungguh pun toh sudah pasti diterima. seperti halnya Kristen karena merasa Yakin, atau meyakini Yesus maka akan selamat.
Maka ibadah pun sembarangan, tidak mau mengkaji Injil, tidak mau mengkaji ibadahnya sudah benar diajarkan injil atau tidak?
lihatlah, Ibadah Hari minggu dengan bernyanyi ria, apakah pernah diajarkan oleh Yesus?
apakah pernah Yesus berinadah pada hari minggu?
Apakah Pernah Yesus mengajarkan bagaimana tatacara bernyanyi?
atau bagaimana Nyanyian Yesus dalam Alkitab? seperti apa isi nyanyian/pujian2 tersebut?
dan terbukti pertanyaan ini mustahil dijawab, akrena memang tidak pernah ada adalah Alkitab / Injil.
Pembaca dapat menilai, Artikel Staff IDI di atas adalah trik yang sangat murahan, hanya pelampiasan mereka atas ketidak jelasan agama mereka sendiri. adalah Buah kebimbangan, dan kegelisahan mereka, karena Di Barat, Kristen mulai ditinggalkan, gereja banyak dijual.
selanjutnya kenapa Dalam Islam perbuatan dosa yang kecil pun sangat diperhitungkan?
dalam Al-Qur'an menyebutkan perbuatan dosa sebesar dzarrah (atom) akan tetap mendapatkan balasan dan Amal sebesar Dzarrah pun akan mendapat balasan.
Orang yang berakal sehat akan mengerti bahwa Umat Islam harus senantiasa tidak menyepelekan hal-hal kecil mereka harus senantiasa hati-hati dalam beramal. dari perkara-perkara kecil saja dijaga untuk jangan-jangan sampai terjerumus kepada perkara dosa. Apalagi masalah dosa besar. dosa kecil saja sangat-sangat terlarang apa lagi dosa besar.
Ibaratnya, jangankan membunuh orang lain, bermuka masam saja dosa. artinya. jauh-jauh sebelum dosa besar dilakukan, umat Islam sudah dipaksa untuk meninggalkan dosa-dosa kecil.
logisnya, Ibarat sebuah komputer/ pc/laptop/tablet yang sedang anda gunakan sekarang, kesalahan kecil pada Perangkat keras (Hardware) atau perangkat Lunak (Software) akan memiliki pengaruh terhadap kinerja komputer/ pc/laptop/tablet anda.
bagaiman lagi kalau kesalahan atau masalah besar? niscaya pengaruhnya akan lebih besar lagi. dan Kita tahu dan sadar masalah atau kesalahan besar biasanya bermula dari hal-hal kecil dan sepele. tanpa di sadari menjadi problem yang besar.
dari penjelasan ini kita dapat menilai bahwa ketika umat Islam takut kepada Allah, takut akan siksa Allah, takut hari kiamat, bukan karena ragu-ragu akan keselamatan, tapi dasarnya adalah untuk menjadikan umat Islam semakin bertakwa kepada Allah, berusaha beramal shaleh, menjaga diri dari perbuatan dosa baik dosa besar maupun dosa dosa kecil.
Bukti sederhana atas keyakinan umat Islam akan keselamatan Islam, Pembaca bisa melihat di televisi berapa banyak umat Islam yang berjihad di beberapa negara di luar sana. mereka bertempur habis-habisan dan sampai mati. bahkan dikalangan mereka juga terdapat para mujahidin yang tanpa ragu-ragu meledakan diri di dalam tank atau pasukan musuh. yang sering kita kenal dengan sebutan Bom bunuh diri atau Bom Syahid.
Penulis sendiri tidak akan memberikan komentar apakah bom syahid itu diperbolehkan atau dilarang, tapi Penulis memberikan contoh ini adalah sebagai bukti bahwa Umat Islam tidak ragu-ragu akan iman mereka. tidak ragu-ragu dengan amal perbuatan mereka. tidak ragu-ragu akan kebenaran Islam.
nah bagaimana dengan Kristen yang diyakini Staff IDI apakah yakin akan kebenaran Kristen???
di Alkitab tertulis dengna jelas dan sudah penulis posting dalam sebuah tulisan yang telah lalu, mengenai Membuktikan iman dengan minum Racun, digigit Ular dan bisa berbahasa asing hanya cukup dengan beriman/ percaya Yesus..
dan Faktanya Paus yang di Vatican sendiri tak berani minum racun untuk membuktikan Imannya kepada Yesus. Dulu di Amerika saat diadakan debat terbuka antara Dr Zakir Naik dan Dr William Cambel soal Alkitab dan Al-Qur'an ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, Dr Wiliam Cambel ditantang Oleh DR Zakir Naik untuk Membuktikan Iman dengan bisa berbahasa Asing, yakni bahasa India, dengan cara membaca tulisan 5 rupee (mata uang India) yang tertulis dengan 15 bahasa India dalam mata uang tersebut. dan Fakta membuktikan DR Wiliam Cambel hingga berakhir debat tak sanggup membeerikan jawaban tersebut.
Apa lagi kalau ditantang minum Racun?? mana ada yang berani, Staff IDI beranikah Minum Racun untuk membuktikan kebenaran iman pada Yesus??
Tidak akan ada yang berani. Penulis beberapa tahun yang lalu yakni tahun 2011 pernah memposting sebuah berita seorang pendeta Kristen yang dipatuk Ular tewas. dalam Alkitab tertulis bahwa orang yang percaya, iman, akan selamat dari patukan / bisa ular, minum racun, bisa berbahasa asing.
Dan fakta membuktikan Pendeta tersebut tewas.
Kesimpulan akhir dari saya selaku penulis, Siapa sebenarnya yang ragu-ragu akan kebenaran agamanya?
Umat Kristen atau Umat Islam?
Pembaca bisa menyimpulkan sendiri. Pastinya Kristen yang hingga hari ini masih ragu akan kebenaran agamanya. tidak berani membuktikan Iman mereka sendiri.
Wallahu A'lam Bish-Showab.
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
COMMENTS