Siapa sih yang gak kenal dengan Rudy Yohanes Hutagalung bagi mereka yang aktif di dunia maya, yup.. dia cuma satu orang anak manusia yang l...
Siapa sih yang gak kenal dengan Rudy Yohanes Hutagalung bagi mereka yang aktif di dunia maya, yup.. dia cuma satu orang anak manusia yang lahir kedunia sebagai pemeluk agama Kristen namun sayangnya dia beda dengan penganut agama kristen lainnya yang selama ini saya kenal, terutama teman-teman kristen saya sendiri. Hubungan saya dengan teman-teman yang beragama kristen sangat harmonis, kami hidup rukun dan saling berbagi selayaknya teman, tidak ada permusuhan bahkan sering canda tawa.
Namun, jika ada banyak orang seperti Rudy yang cuma ingin tenar sesaat dengan hobi nya mencaci maki dan menghina agama lain tentunya akan membuat rasa nyaman dalam kerukunan beragama sedikit (cuma sedikit loh ya..dan jujur gak pengaruh sama sekali dengan hubungan saya dan teman2 kristen) bakal terganggu.
Rudy Yohanes Hutagalung, pernah mengikuti beberapa debat dengan para mualaf (Kristen ke Islam) di beberapa forum, jika belum pernah melihat perdebatan mereka bisa lihat di youtube sbb :
Jangan sewot lihat kelakuan Rudy, santai aja kawan hehee.. memang, semenjak kekalahannya dalam adu debat sepertinya mendadak membuat mental dirinya menjadi semakin liar dan seenak udelnya mencaci maki, menghina dan menghasut agama Islam. Gak percaya? lihat aja facebook dia seperti gambar di bawah ini :
Bahkan, ironisnya pertanyaan kecil yang disampaikan oleh salah satu facebooker yaitu mas Edi Prayitno pun tak mampu dijawabnya dengan baik, percakapan mereka dicatat ulang oleh mas Edi dalam blog nya di http://edyprayitno.wordpress.com/2011/04/26/dialog-dengan-rudy-yohanes-hutagalung/
Sepanjang perjalanan status Rudy di account page “like” nya dia pun banyak temen2 muslim yang terpancing emosinya, makian dan hinaan terhadap seorang Rudy pun kian memanas. Namun ada satu komentar menarik dari salah satu facebooker muda bernama Bayo dengan komentar paling bijaksana sepanjang penelusuran saya, seperti berikut :
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Islam telah melarang kita kaum muslimin untuk berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Demikian penjelasan Al Qur’an dalam surat Al ‘Ankabuut ayat 46 yang artinya adalah sebagai berikut:“Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim* di antara mereka, dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri”. (QS. Al ‘Ankabuut. 46**).*) Yang dimaksud dengan “orang-orang zalim” ialah orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.Hanya saja yang membedakan antara kita kaum muslimin dengan Ahli Kitab (kaum Yahudi dan kaum Nasrani) adalah sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat At Taubah ayat 30 berikut ini: ”Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS. At Taubah. 30).Bahkan Al Qur’an secara tegas juga melarang kita yang beragama Islam untuk memaki sembahan-sembahan pemeluk agama lain, termasuk sembahan-sembahan mereka. “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan…” (QS. Al An’aam: 108).Terhadap situs-situs di internet yang isinya hanya menghujat Islam / Rasulullah Muhammad SAW (pemimpin kita yang teramat kita cintai), aku sendiri melihat bahwa itu hanyalah sikap orang-orang yang frustasi dan sudah kehabisan akal untuk memadamkan cahaya kebenaran Islam. Mereka takut akan kebangkitan Islam. Dan karena kemampuan mereka sangat terbatas, maka hanya itulah yang dapat mereka lakukan.Sebaiknya kita tidak perlu menanggapi hujatan mereka. Tidak ada gunanya menanggapi orang-orang yang frustasi seperti mereka. Hanya menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran saja tanpa ada manfaat sama sekali.“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)”. (QS. Al An’aam. 68)Nah…, karena frustasi dan sudah kehabisan akal untuk memadamkan cahaya kebenaran Islam dan takut akan kebangkitan Islam, sementara kemampuan mereka sangat terbatas, maka hanya itulah yang dapat mereka lakukan. Yaitu dengan cara menghujat Islam dengan tanpa pengetahuan sedikitpun.Sesungguhnya hujatan yang mereka lakukan itu hanyalah dilandaskan pada nafsu belaka, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Demikian penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 109, yang artinya adalah sebagai berikut: “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah. 109).Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”. (QS. At Taubah. 32).Kita memang tidak boleh berdiam diri ketika agama kita / Nabi Muhammad SAW (pemimpin kita yang teramat kita cintai) dihina / dihujat begitu saja. Namun bukan berarti kita balas hinaan / hujatan mereka dengan hinaan / hujatan / caci maki juga. Akan lebih baik jika kita bela dengan argumentasi yang kuat disertai dengan bukti-bukti serta dalil-dalil yang mendasarinya (sebaiknya hal ini kita sampaikan dengan membuat situs tersendiri).Saudaraku…,Jika kita sudah berusaha secara maksimal, maka apapun hasilnya, semuanya itu sudah menjadi urusan Allah. Karena hak Allah-lah untuk memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Jika seseorang diberi petunjuk oleh-Nya, niscaya dia akan memilih jalan yang lurus (Islam). Demikianlah penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 142 yang artinya adalah: ”Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.”. (Wallahu ta’ala a’lam).Sekali lagi …,Kita tidak perlu menanggapi hujatan mereka. Semoga Allah senantiasa membimbing kita hingga akhir hayat kita dan mewafatkan kita dalam keadaan berserah diri kepada-Nya. Aamiin…!Kecuali jika mereka datang dengan baik-baik dan mengajak kita diskusi tentang Islam juga dengan baik-baik dan dilandasi rasa saling menghormati, tentunya ini adalah kesempatan dakwah yang tidak boleh kita sia-siakan. Jika memang demikian keadaannya, maka sudah seharusnya bagi kita untuk menanggapinya dengan baik-baik pula. Semoga Allah menjadikan kita sebagai jalan hidayah bagi orang lain. Amin…!!!—–Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon koreksinya jika ada kekurangan / kesalahan.Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.Wassalam,,
Saya setuju sekali dengan pendapat Bayo, bahwasanya dengan sikap rendah hati dan mengabaikan orang seperti Rudy akan menunjukkan bahwa Islam bukanlah agama yang mudah di ombang ambingkan dengan hasutan karena sudah tertera petunjuk untuk menjadi seorang muslim yang baik dalam menyikapi masalah di dalam kitab suci Al-Qur’an.
Jadi, menurut saya bagi facebooker yang sempat mengklik “like” nya di account page fans Rudy Yohanes Hutagalung sebaiknya sudah saatnya mengabaikan tingkah laku nya dengan “dislike” dan kembali meningkatkan iman dan taqwa keislamannya.
Rudy Yohanes Hutogalung Dengan Akun Facebook Palsunya.
Kiprah Rudy didunia maya dalam aksi misionarisnya sampai detik ini masih terus berlanjut, tentunya lengkap dengan makian dan fitnah yang tidak berdasarnya itu terhadap Islam. Bagi mereka yang “berfikir” menganggap kiprah beliau tidaklah terlalu penting, sepantasnya diacuhkan / dislike page RYH (disingkat aja ye) atau bahkan gak perlu tahu juga siapa dia, yang ada buang waktu dan memecah belah pertemanan untuk kita yang kebetulan memiliki teman beda agama khususnya beragama kristen, sekedar info aja sebenernya si RYH itu memang bekerja dan digaji untuk melakukan adu domba antar umat beragama, jadi secara otomatis jika dia berhenti menghina artinya dia bakalan boke berat xixixi..
Buat saya sendiri pada dasarnya sudah lama mengacuhkan, sampe pada akhirnya temen saya posting di wall facebook nya dan saya lihat betapa kesalnya dengan page si RYH tersebut, dan akhirnya menyeret saya untuk kembali menginvestigasi dan bertujuan untuk membongkar kedok si RYH. Bukan investigasi besar-besaran sih, cuma kasih bukti bahwa akun-akun yang “like” statusnya dipastikan bukan akun asli melainkan akun palsu yang direkayasa RYH untuk memprovokasi karena terdapat keganjilan diantara akun-akun tersebut. Beberapa akun palsu yang like facebook tersebut ada juga yang menggunakan jilbab, nah disinilah muncul kecurigaan saya.
Beberapa akun yang saya buka semuanya di proteksi untuk tidak bisa dilihat profilenya, dan anehnya semua sama bahkan gak bisa di kirim pesan untuk saya coba konfirmasi. Cekidot gambarnya as below (seperti dibawah ini) :
Masih banyak lagi akun palsu yang dibuat oleh RYH dan tim suksesnya, kalo gak percaya coba aja cek sendiri daaaagh.. hehehe..
Jadi saran saya sekali lagi, udah deh buat saudaraku muslim dan muslimah tolong tinggalkan kesia-siaan di fan page nya RYH karena tidak akan turun hidayah terhadapnya kecuali atas ijin Allah SWT. Seperti yang telah dijelaskan didalam Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 44 sebagai berikut :
artinya : “Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.”
InsyaAllah ada jalan kata Maher Zein dan Fadli 
Sumber
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
COMMENTS