Saya sebenarnya sudah sering membaca tulisan-tulisan yang mirip dengan tulisan berikut di situs FFI. bahasannya adalah bahasan yang sudah la...
Saya sebenarnya sudah sering membaca tulisan-tulisan yang mirip dengan tulisan berikut di situs FFI. bahasannya adalah bahasan yang sudah lama. Namun untuk lebih jelas akan saya jawab dengan tulisan secara lengkap dari tulisan tersebut.
Ketidak tahuan Kristen terhadap Al-Qur'an memang selalu menjadi alasan mendasar kekeliruan Kristen terhadap interpretasi dan pemahaman Kristen terhadap Al-Qur'an. Seperti dalam menulis sebuah tulisan Biografi Nabi Muhammad menurut Al-Qur'an. dengan modal ketidak tahuan terhaap AL-Qur'an mereka dengan sangat berani dan tanpa ragu-ragu menyerang kepribadian Nabi Muhammad.
Berikut tulisan mereka:
MASA LALU
QS 48:2
Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus.
MASA DEPAN
QS 46:9
qul maa kuntu bid'an mina rrusuli wamaa adrii maa yuf'alu bii walaa bikum in attabi'u illaa maa yuuhaa ilayya wamaa anaa illaa nadziirun mubiin
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".
TUGAS KENABIAN NABI MUHAMMAD
QS 26:214 (Ash-Shuara, Makkiyah)
wa-andzir 'asyiirataka l-aqrabiin
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
QS 36:6 (Yasin, Makkiyah)
agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
QS 9:128
laqad jaa-akum rasuulun min anfusikum 'aziizun 'alayhi maa 'anittum hariishun 'alaykum bilmu/miniina rauufun rahiim
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
QS 13:7
wayaquululladziina kafaruu lawlaa unzila 'alayhi aayatun min rabbihi innamaa anta mundzirun walikulli qawmin haad
Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
QS 14:4
wamaa arsalnaa min rasuulin illaa bilisaani qawmihi liyubayyina lahum fayudhillullaahu man yasyaau wayahdii man yasyaau wahuwa l'aziizu lhakiim
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
QS 62:2
huwalladzii ba'atsa fii l-ummiyyiina rasuulan minhum yatluu 'alayhim aayaatihi wayuzakkiihim wayu'allimuhumu lkitaaba walhikmata wa-in kaanuu min qablu lafii dhalaalin mubiin
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
QS 6:92
wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqulladzii bayna yadayhi walitundzira umma lquraa waman hawlahaa walladziina yu/minuuna bil-aakhirati yu/minuuna bihi wahum 'alaashalaatihim yuhaafizhuun
Dan ini (Al Quraan) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quraan) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.
QS 42:7
wakadzaalika awhaynaa ilayka qur-aanan 'arabiyyan litundzira umma lquraa waman hawlahaawatundzira yawma ljam'i laa rayba fiihi fariiqun fii ljannati wafariiqun fii ssa'iir
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
NABI MUHAMMAD DAN KITABNYA DIGUGAT
Kurang Akal
QS 2:13
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman!" Mereka menjawab: "Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal; tetapi mereka tidak tahu.
(sumber: Al-Quran dan Terjemah Mushaf Al-Azhar)
Hasil Rekayasa
QS 21:5
Bahkan mereka mengatakan, "(Al Qur'an itu buah) mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya (Muhammad), atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda (bukti), seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu".
(sumber: Al-Quran dan Terjemah Mushaf Al-Azhar)
Dongeng
QS 25:4-5
waqaalalladziina kafaruu in haadzaa illaa ifkun iftaraahu wa-a'aanahu 'alayhi qawmun aakharuuna faqad jaauu zhulman wazuuraa
Dan orang-orang kafir berkata: "Al Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar.
waqaaluu asaathiiru l-awwaliina iktatabahaa fahiya tumlaa 'alayhi bukratan wa-ashiilaa
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang."
Ajaran manusia
16:103
walaqad na'lamu annahum yaquuluuna innamaa yu'allimuhu basyarun lisaanulladzii yulhiduuna ilayhi a'jamiyyun wahaadzaa lisaanun 'arabiyyun mubiin
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam, sedang Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang.
QS 44:13-14
Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal (sebelumnya pun) seorang Rasul telah datang memberi penjelasan kepada mereka, kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, “Dia itu orang yang menerima ajaran (dari orang lain) dan orang yang gila.” [2]
Footnote [2]
Nabi Muhammad Saw. dituduh menerima pelajaran dari seorang yang bukan bangsa Arab bernama Addas yang beragama Nasrani.
Dibawa turun oleh setan
QS 26:210
wamaa tanazzalat bihi sysyayaathiin
Dan Al Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan.
DI MANA MUJIZAT NABI MUHAMMAD?
Hadist Sahih Bukhari 6732
Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, Beliau bersabda:"Tidak seorang nabi pun kecuali ia diberi beberapa mukjizat yang tak bisa diserupai oleh apapun sehingga manusia mengimaninya, atau dengan redaksi sehingga manusia dijadikan beriman, namun yang diberikan kepadaku hanyalah berupa wahyu yang Allah wahyukan kepadaku, maka aku berharap menjadi manusia yang paling banyak pengikutnya di hari Kiamat."
QS 13:7 (Ar-Rad, Makkiyah)
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (mujizat) dari Tuhannya?” Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan; dan bagi setiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
QS 29:50 (Al-Ankabut, Makkiyah)
Dan mereka (orang-orang kafir Mekkah) berkata, “Mengapa tidak diturunkan mujizat-mujizat dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad), “Mujizat-mujizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.”
QS 10:20 (Yunus, Makkiyah)
Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti (mujizat) dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu. Ketahuilah aku juga menunggu bersama kamu."
QS 17:59
wamaa mana'anaa an nursila bil-aayaati illaa an kadzdzaba bihaa l-awwaluuna waaataynaa tsamuuda nnaaqata mubshiratan fazhalamuu bihaa wamaa nursilu bil-aayaati illaa takhwiifaa
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu [858]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mu'jizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
Footnote [858]:Maksudnya: Allah menetapkan bahwa orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti yang diberikan kepada Rasul-rasul-Nya yang dahulu, akan dimusnahkan. Orang-orang Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya diturunkan pula kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada mereka, karena kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.
QS 17:90-92
waqaaluu lan nu/mina laka hattaa tafjura lanaa mina l-ardhi yanbuu'aa
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,
aw takuuna laka jannatun min nakhiilin wa'inabin fatufajjira l-anhaara khilaalahaa tafjiiraa
atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,
aw tusqitha ssamaa-a kamaa za'amta 'alaynaa kisafan aw ta/tiya bilaahi walmalaa-ikati qabiilaa
atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami
Sumber: https://m.facebook.com/note.php?note_id=403933366314392&refid=18&_ft_=src.24%3Asty.308%3Aactrs.100003543613703%3Apub_time.1351166249%3Afbid.500956929923193%3As_obj.4%3As_edge.1%3As_prnt.11%3Aft_story_name.StreamStoryGroupMallPost%3Aobject_id.120658514619705%3Aobject_timeline_token_map.Array
DI atas terlihat jelas bahwa penulis artikel di atas sangat minim sekali pengetahuannya terhadap Al-Qur'an.
Berikut taggapan kami.
Penulis Menulis
MASA LALU
QS 48:2
Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus.
Tanggapan Kami.
Pada ayat yang dikutip Penulis, terlihat sekali Penulis tidak tahu makna dari isi ayat ini, serta tidak tahu apa-apa soal konteks. dan parahnya lagi, penulis sepertinya tidak membaca teks terjemah ayat ini, sehingga sangat keliru dalam pemahamannya.
Padahal ayat ini jelas-jelas menegaskan bahwa ALLAH memberikan AMPUNAN kepada Nabi Muhammad, atas Dosa yang lalu, dosa yang akan datang. dalam arti NABI MUHAMMAD adalah NABI yang MAKSUM, yang Allah JAMIN baginya Masuk Surga dan Lurus diatas jalan yang benar.
Penulis sepertinya berusaha menggiring pembaca untuk menyatakan bahwa Nabi Muhammad itu Berdosa. kenyataanya Penulis tidak membaca kalimat penegasan Allah bahwa Nabi Muhammad telah diberikan Ampunan.
selanjutnya Penulis menulis:
MASA DEPAN
QS 46:9
qul maa kuntu bid'an mina rrusuli wamaa adrii maa yuf'alu bii walaa bikum in attabi'u illaa maa yuuhaa ilayya wamaa anaa illaa nadziirun mubiin
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".
Tanggapan Kami
Di sini Penulis juga sama sekali tidak mengetahui konteks serta sepertinya tidak memahami teks yang tertulis dengan jelas pada ayat tersebut.
Penulis sepertinya menggiring pembaca bahwa Nabi Muhammad sendiri tidak tahu takdir keselamatannya di akhirat. padahal kenyataanya ayat ini menyatakan atau menegaskan bahwa Tugas Nabi Muhammad bukanlah memikirkan takdir diakhirat nanti, Nabi Muhammad atau orang-orang Kafir atau mukmin, akan tetapi Tugas Nabi Muhammad adalah memberikan peringatan. karena tidak ada seorangpun yang tahu akan takdir Allah.
Jika Nabi Muhammad tahu Takdir orang-orang yang pasti masuk Neraka atau Takdir orang-orang yang masuk surga, buat apa Nabi Muhammad memberikan peringatan atau memberi nasehat, toh nanti mereka juga akan masuk neraka atau surga.
pada ayat sebelumnya yang dikutip penulis juga menegaskan bahwa Nabi Muhammad sudah diampuni dosa-dosa yang lalu atau yang akan datang, dan senantiasa akan berada di jalan yang lurus. itu menurut kami sudah cukup menjelaskan keselamatan Nabi Muhammad di akhirat nanti..
Selanjutnya Penulis Menulis
TUGAS KENABIAN NABI MUHAMMAD
QS 26:214 (Ash-Shuara, Makkiyah)
wa-andzir 'asyiirataka l-aqrabiin
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
QS 36:6 (Yasin, Makkiyah)
agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
QS 9:128
laqad jaa-akum rasuulun min anfusikum 'aziizun 'alayhi maa 'anittum hariishun 'alaykum bilmu/miniina rauufun rahiim
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
QS 13:7
wayaquululladziina kafaruu lawlaa unzila 'alayhi aayatun min rabbihi innamaa anta mundzirun walikulli qawmin haad
Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
QS 14:4
wamaa arsalnaa min rasuulin illaa bilisaani qawmihi liyubayyina lahum fayudhillullaahu man yasyaau wayahdii man yasyaau wahuwa l'aziizu lhakiim
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
QS 62:2
huwalladzii ba'atsa fii l-ummiyyiina rasuulan minhum yatluu 'alayhim aayaatihi wayuzakkiihim wayu'allimuhumu lkitaaba walhikmata wa-in kaanuu min qablu lafii dhalaalin mubiin
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
QS 6:92
wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqulladzii bayna yadayhi walitundzira umma lquraa waman hawlahaa walladziina yu/minuuna bil-aakhirati yu/minuuna bihi wahum 'alaashalaatihim yuhaafizhuun
Dan ini (Al Quraan) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quraan) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.
QS 42:7
wakadzaalika awhaynaa ilayka qur-aanan 'arabiyyan litundzira umma lquraa waman hawlahaawatundzira yawma ljam'i laa rayba fiihi fariiqun fii ljannati wafariiqun fii ssa'iir
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
TUGAS KENABIAN NABI MUHAMMAD
QS 26:214 (Ash-Shuara, Makkiyah)
wa-andzir 'asyiirataka l-aqrabiin
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
QS 36:6 (Yasin, Makkiyah)
agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
QS 9:128
laqad jaa-akum rasuulun min anfusikum 'aziizun 'alayhi maa 'anittum hariishun 'alaykum bilmu/miniina rauufun rahiim
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
QS 13:7
wayaquululladziina kafaruu lawlaa unzila 'alayhi aayatun min rabbihi innamaa anta mundzirun walikulli qawmin haad
Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
QS 14:4
wamaa arsalnaa min rasuulin illaa bilisaani qawmihi liyubayyina lahum fayudhillullaahu man yasyaau wayahdii man yasyaau wahuwa l'aziizu lhakiim
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
QS 62:2
huwalladzii ba'atsa fii l-ummiyyiina rasuulan minhum yatluu 'alayhim aayaatihi wayuzakkiihim wayu'allimuhumu lkitaaba walhikmata wa-in kaanuu min qablu lafii dhalaalin mubiin
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
QS 6:92
wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqulladzii bayna yadayhi walitundzira umma lquraa waman hawlahaa walladziina yu/minuuna bil-aakhirati yu/minuuna bihi wahum 'alaashalaatihim yuhaafizhuun
Dan ini (Al Quraan) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quraan) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.
QS 42:7
wakadzaalika awhaynaa ilayka qur-aanan 'arabiyyan litundzira umma lquraa waman hawlahaawatundzira yawma ljam'i laa rayba fiihi fariiqun fii ljannati wafariiqun fii ssa'iir
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
Tanggapan Kami
Di atas penulis juga sangat terlihat tidak paham dengan Al-Qur'an, dari Isi Teks hingga konteks ayat tersebut.
kami cukup menjawab secara singkat saja. berbicara soal tugas Nabi Muhammad di dalam Al-Qur'an, Nabi Muhammad di utus untuk seluruh Alam, tidak hanya terbatas pada satu kaum saja. Yang perlu di pahami adalah di dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Muhammad memiliki tugas umum dan tugas umum, Nabi Muhammad disebutkan pada ayat tertentu untuk memberikan peringatan kepada kaum atau kelompok tertentu, dari kaum kerabat, kaum Quraisyh, bahkan Ahli Kitab dan lain sebagainya. namun itu tidak berarti menghilangkan tugas Nabi Muhammad secara keseluruhan. yakni memberikan kabar gembira dan peringatan kepada seluruh alam.
ayat-ayat yang dikutip oleh Penulis di atas adalah segelintir dari ayat-ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang tugas Nabi Muhammad secara Khusus kepada kaum atau kelompok tertentu.
sayangnnya penulis sama sekali tidak mencantumkan ayat Al-Qur'an yang bicara tegas tentang Tugas Kenabian Nabi Muhammad secara umum yang meliputi seluruh alam dan seluruh manusia. entah apakah penulis ini tahu atau sengaja menyembunyikan fakta tersebut?
berikut ayatnya:
“Dan Kami tidak mengutus kamu (hai Muhammad) melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Saba’: 28)
surat Al Anbiya’ ayat 107 yang artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (hai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam”.
Kami rasa dengan dua ayat ini cukup untuk menjawab ketidak tahuan penulis serta upaya penggiringan opini yang mereka lakukan untuk menyebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang diutus untuk kelompok dan kaum tertentu.
Selanjutnya Penulis Menulis:
NABI MUHAMMAD DAN KITABNYA DIGUGAT
Kurang AkalQS 2:13
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman!" Mereka menjawab: "Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal; tetapi mereka tidak tahu.
(sumber: Al-Quran dan Terjemah Mushaf Al-Azhar)
Tanggapan Kami:
DI atas terlihat jelas bahwa Penulis sama sekali tidak paham dengan konteks dan teks ayat al-Qur'an yang mereka kutip. Mungkin saja mereka memahami bahwa semua isi Al-Qur'an berbicara tentang Nabi Muhammad. padahal di dalamnya tidak hanya berbicara tentang Nabi Muhammad, tapi juga berbicara tentang kisah-kisah lain, seperti Nabi-Nabi lain, kisah umat, atau kaum tertentu dan lain sebagainya.
ayat yang mereka kutip adalah ayat-ayat yang menceritakan orang-orang Kafir. Yang tidak mau beriman kepada kebenaran Al-Qur'an.
Kami tidak tahu betapa penulis sangat buta sekali terhadap teks yang tertulis jelas : MEREKA kemudian diiringi jawaban kami? apakah Penulis tidak mengerti tata bahasa kata Mereka atau Kami apakah merujuk pada satu orang yaitu Nabi Muhammad ?
Anak SD juga tahu kalau kata Mereka dan Kami tidak mungkin merujuk pada satu orang, akan tetapi merujuk pada sekelompok orang.
sementara jika kita secara jujur melihat konteks ayat akan terlihat jelas bahwa mereka dan Kami pada ayat tersebut merujuk pada orang-orang Kafir. bisa dirujuk dari ayat 6 hingga ayat 13 dari surah kedua atau Al-Baqarah.
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. Dan bagi mereka siksa yang amat berat
8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian[22]," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
10. Dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
13. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. Dan bagi mereka siksa yang amat berat
8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian[22]," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
10. Dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
13. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
Di atas terungkap dengan jelas bahwa ayat ini berbicara soal orang Kafir, bukan Nabi Muhammad.
Selanjutnya Penulis menulis:
Hasil RekayasaQS 21:5
Bahkan mereka mengatakan, "(Al Qur'an itu buah) mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya (Muhammad), atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda (bukti), seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu".
(sumber: Al-Quran dan Terjemah Mushaf Al-Azhar)
Tangapan Kami:
Di sini kami melihat betapa penulis tidak tahu bahkan sepertinya tidak membaca dengan seksama Teks dari ayat. apalagi Konteksnya. pernyataan bahwa AL-Qur'an adalah hasil rekayasa, mimpi-mimpi adalah pernyataan dari orang-orang Kafir. bukan sebuah kenyataan. melainkan pernyataan orang-orang Kafir, sebagaimana Kristen meyakini nabi Muhammad bukan seorang Nabi.
apakah dengan pernyataan atau ungkapan tersebut berarti hal tersebut adalah fakta? tentu tidak mungkin. karena hal tersebut tidak lain cemoohan, atau fitnah semata.
Selanjutnya Penulis menulis:
Dongeng
QS 25:4-5
waqaalalladziina kafaruu in haadzaa illaa ifkun iftaraahu wa-a'aanahu 'alayhi qawmun aakharuuna faqad jaauu zhulman wazuuraa
Dan orang-orang kafir berkata: "Al Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar.
waqaaluu asaathiiru l-awwaliina iktatabahaa fahiya tumlaa 'alayhi bukratan wa-ashiilaa
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang."
Jawaban kami:
Sama seperti ungkapan penulis sebelumnya, penulis sepertinya tidak mengerti mana yang disebut fakta. dan Mana yang merupakan fitnahan atau cemoohan. Di atas terlihat jelas bahwa gugatan tersebut berasal dari orang-orang kafir. Orang-orang tentunya sudah tahu, bahawa namanya orang Kafir pasti mengingkari kebenaran. ungkapan dongengan adalah jelas bentuk cemoohan orang-orang Kafir.
Penulis selanjutnya menulis:
Ajaran manusia
16:103
walaqad na'lamu annahum yaquuluuna innamaa yu'allimuhu basyarun lisaanulladzii yulhiduuna ilayhi a'jamiyyun wahaadzaa lisaanun 'arabiyyun mubiin
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam, sedang Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang.
QS 44:13-14
Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal (sebelumnya pun) seorang Rasul telah datang memberi penjelasan kepada mereka, kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, “Dia itu orang yang menerima ajaran (dari orang lain) dan orang yang gila.” [2]
Footnote [2]
Nabi Muhammad Saw. dituduh menerima pelajaran dari seorang yang bukan bangsa Arab bernama Addas yang beragama Nasrani.
Jawaban kami:
Seperti tanggapan kami sebelumnya, bahwa Penulis tidak memahami mana Fakta mana yang merupakan cemoohan atau tuduhan belaka. di atas penulis menulis sebuah footnote menyebutkan Nabi Muhammad di Tuduh. Seharusnya penulis sadar dengan kekeliruannya sendiri menulis tanpa menyadari apa yang ia tulis.
selanjutnya Penulis menulis:
Dibawa turun oleh setan
QS 26:210
wamaa tanazzalat bihi sysyayaathiin
Dan Al Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan.
Tanggapan Kami:
Lagi di sini penulis sepertinya tidak membaca isi dari teks yang isinya memberikan penegasan bahwa Al-Qur'an BUKANLAH dibawa Turun oleh Syaithan.
apakah Penulis buta terhadap teks yang tegas tersebut? atau mata hati penulislah yang buta. sehingga penulis mengabaikan isi teks yang jelas bertentangan dengan keinginan atau pemahaman Penulis?
Selanjutnya penulis menulis:
DI MANA MUJIZAT NABI MUHAMMAD?
Hadist Sahih Bukhari 6732
Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, Beliau bersabda:"Tidak seorang nabi pun kecuali ia diberi beberapa mukjizat yang tak bisa diserupai oleh apapun sehingga manusia mengimaninya, atau dengan redaksi sehingga manusia dijadikan beriman, namun yang diberikan kepadaku hanyalah berupa wahyu yang Allah wahyukan kepadaku, maka aku berharap menjadi manusia yang paling banyak pengikutnya di hari Kiamat."
QS 13:7 (Ar-Rad, Makkiyah)
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (mujizat) dari Tuhannya?” Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan; dan bagi setiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
QS 29:50 (Al-Ankabut, Makkiyah)
Dan mereka (orang-orang kafir Mekkah) berkata, “Mengapa tidak diturunkan mujizat-mujizat dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad), “Mujizat-mujizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.”
QS 10:20 (Yunus, Makkiyah)
Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti (mujizat) dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu. Ketahuilah aku juga menunggu bersama kamu."
QS 17:59
wamaa mana'anaa an nursila bil-aayaati illaa an kadzdzaba bihaa l-awwaluuna waaataynaa tsamuuda nnaaqata mubshiratan fazhalamuu bihaa wamaa nursilu bil-aayaati illaa takhwiifaa
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu [858]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mu'jizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
Footnote [858]:Maksudnya: Allah menetapkan bahwa orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti yang diberikan kepada Rasul-rasul-Nya yang dahulu, akan dimusnahkan. Orang-orang Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya diturunkan pula kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada mereka, karena kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.
QS 17:90-92
waqaaluu lan nu/mina laka hattaa tafjura lanaa mina l-ardhi yanbuu'aa
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,
aw takuuna laka jannatun min nakhiilin wa'inabin fatufajjira l-anhaara khilaalahaa tafjiiraa
atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,
aw tusqitha ssamaa-a kamaa za'amta 'alaynaa kisafan aw ta/tiya bilaahi walmalaa-ikati qabiilaa
atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.
Tanggapan Kami:
Di atas sama seperti sebelumnya, Penulis seharusnya memperhatikan isi dari teks ayat-ayat yang dikutip. seperti apa makna teks tersebut. Penafsiran atau pemahaman Penulis terhadap ayat-ayat yang ditulis sangat menyimpang dari isi teks itu sendiri.
QS 13:7 (Ar-Rad, Makkiyah)
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (mujizat) dari Tuhannya?” Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan; dan bagi setiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
QS 29:50 (Al-Ankabut, Makkiyah)
Dan mereka (orang-orang kafir Mekkah) berkata, “Mengapa tidak diturunkan mujizat-mujizat dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad), “Mujizat-mujizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.”
QS 10:20 (Yunus, Makkiyah)
Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti (mujizat) dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu. Ketahuilah aku juga menunggu bersama kamu."
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (mujizat) dari Tuhannya?” Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan; dan bagi setiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
QS 29:50 (Al-Ankabut, Makkiyah)
Dan mereka (orang-orang kafir Mekkah) berkata, “Mengapa tidak diturunkan mujizat-mujizat dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad), “Mujizat-mujizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.”
QS 10:20 (Yunus, Makkiyah)
Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti (mujizat) dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu. Ketahuilah aku juga menunggu bersama kamu."
pada ayat-ayat yang dikutip terlihat jelas itu adala cemoohan atau fitnahan atau tanggapa dari redaksi yang menyebut orang-orang Kafir, mereka sehingga jelas maksudnya adalah ungkapan tersebut adalah ungkapan cemoohan atau bantahan atau fitnahan dari orang-orang kafir. Bukan fakta yang sesungguhnya.
demikian pula pada ayat-ayat selanjutnya
QS 17:59
wamaa mana'anaa an nursila bil-aayaati illaa an kadzdzaba bihaa l-awwaluuna waaataynaa tsamuuda nnaaqata mubshiratan fazhalamuu bihaa wamaa nursilu bil-aayaati illaa takhwiifaa
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu [858]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mu'jizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
Footnote [858]:Maksudnya: Allah menetapkan bahwa orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti yang diberikan kepada Rasul-rasul-Nya yang dahulu, akan dimusnahkan. Orang-orang Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya diturunkan pula kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada mereka, karena kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.
QS 17:90-92
waqaaluu lan nu/mina laka hattaa tafjura lanaa mina l-ardhi yanbuu'aa
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,
aw takuuna laka jannatun min nakhiilin wa'inabin fatufajjira l-anhaara khilaalahaa tafjiiraa
atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,
aw tusqitha ssamaa-a kamaa za'amta 'alaynaa kisafan aw ta/tiya bilaahi walmalaa-ikati qabiilaa
atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.
wamaa mana'anaa an nursila bil-aayaati illaa an kadzdzaba bihaa l-awwaluuna waaataynaa tsamuuda nnaaqata mubshiratan fazhalamuu bihaa wamaa nursilu bil-aayaati illaa takhwiifaa
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu [858]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mu'jizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
Footnote [858]:Maksudnya: Allah menetapkan bahwa orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti yang diberikan kepada Rasul-rasul-Nya yang dahulu, akan dimusnahkan. Orang-orang Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya diturunkan pula kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada mereka, karena kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.
QS 17:90-92
waqaaluu lan nu/mina laka hattaa tafjura lanaa mina l-ardhi yanbuu'aa
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,
aw takuuna laka jannatun min nakhiilin wa'inabin fatufajjira l-anhaara khilaalahaa tafjiiraa
atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,
aw tusqitha ssamaa-a kamaa za'amta 'alaynaa kisafan aw ta/tiya bilaahi walmalaa-ikati qabiilaa
atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.
Sama seperti sebelumnya ayat yang dimaksud konteksnya jelas bahwa itu adalah bantahan atau fitnahan terhadap Nabi Muhammad. bukan berbicara atau menegaskan bahwa Nabi Muhammad tidak punya Mu'jizat.
sebenarnya tuduhan soal Nabi Muhammad tidak punya Mu'jizat sudah banyak dibantah oleh teman-teman yang lainnya. dan lagi pula tuduhan ini adalah tuduhan basi dari FFI yang sudah lama di bantah. salah satunya adalah bantahan dari saudara ID AMOR bisa dilihiat di sini. Kami kutipkan sendikit beberapa mu'jizat Nabi Muhammad.
1. Pohon kurma berbuah seketika
Diriwayatkan oleh Jabir:
Sewaktu Bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak. Kemudian, aku mendatangi Rasulullah saw untuk melaporkan kepada Beliau mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah: Ya Rasulullah, bapakku telah meninggalkan banyak hutang. Aku sendiri sudah tidak mempunyai apa-apa lagi kecuali yang keluar dari pohon kurma. Akan tetapi pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah. Hal ini sengaja aku sampaikan kepada Rasulullah agar orang yang memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk kepadaku. Kemudian Rasulullah mengajakku pergi ke kebun kurma. Sesampainya disana beliau mengitari pohon kurmaku yang dilanjutkan dengan berdo’a. Setelah itu beliau duduk seraya berkata kepadaku, “Ambillah buahnya.” Mendengar perintah Rasulullah saw tersebut, aku langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang tiba-tiba berbuah. Buah kurma itu kupetik sampai cukup jumlahnya untuk menutupi utang bapakku, bahkan sampai lebih. (Sahih Bukhari Juz 4 no 780)
2. Air memancar dari sela-sela jari Beliau saw
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah:
“Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami menyertai Rasulullah saw dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air. Nabi saw bersabda: “Bawalah kemari air yang tersisa!” orang-orang membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi saw memasukkan telapak tangannya kedalam kantung itu dan berkata, “Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini berkah dari Allah.” Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan Rasulullah saw.” (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
Diriwayatkan oleh Anas:
“Semangkuk air dibawa kehadapan Nabi saw di Al Zawra. Nabi saw memasukkan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah berkata kepada Anas, “Berapa orang yang hadir pada waktu itu?” Anas menjawab, “Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang.”
(Sahih Bukhari, juz 4 no 772).
Lihat juga : (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no 340)
3. Hujan Lebat dan Banjir
Diriwayatkan oleh Anas:
Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jum’at ketika Rasulullah saw sedang berkotbah Jum’at, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: “Ya Rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga, doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas : Mendengar permintaan badui tersebut, Rasulullah mengangkat kedua tangannya kelangit (berdo’a). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan tebal sebesar-besar gunung. Sebelum Rasulullah saw turun dari mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga Rasulullah saw sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan tidak berhenti sampai Jum’at yang berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar, rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda. Berdo’alah kepada Allah agar hujan diberhentikan diatas kota Madinah ini, agar hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah saw kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit berdo’a: Allahuma Hawaaliinaa Wa laa Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami). Berkata Anas: Diwaktu berdo’a itu Rasulullah saw menunjuk dengan telunjuk beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Beliau mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja Rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan diatas kota Madinah.(Sahih Bukhari, juz 8 no 115).
4. Sakit mata Ali sembuh dengan dengan hanya ditiup dan dido’akan oleh Rasulullah saw
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda pada saat peristiwa penaklukkan Khaibar :
“Esok hari aku (Nabi saw) akan memberikan bendera kepada seorang yang akan diberikan kemenangan oleh Allah swt melalui tangannya, sedang ia mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah dan Rasulnya mencintainya”.
Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka seraya bertanya-tanya didalam hati, kepada siapa diantara mereka akan diberi bendera itu. Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih mengharapkannya. Kemudian Rasulullah saw bertanya: “Kemana Ali?” lalu ada yang mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua matanya. Lantas Rasulullah saw meniup kedua mata Ali seraya berdoa untuk kesembuhannya. Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Lalu Rasulullah saw memberikan bendera itu kepadanya. (Sahih Bukhari).
5. Makanan sedikit dimakan banyak orang
Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah r.a katanya:
Semasa parit Khandak digali, aku melihat keadaan Rasulullah s.a.w dalam keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali ke rumahku dan bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Kerana aku melihat Rasulullah s.a.w tersangat lapar. Isteriku mengeluarkan sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan kami mempunyai seekor anak kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu menyembelihnya, manakala isteriku menumbuk gandum. Kami sama-sama selesai, kemudian aku memotong-motong anak kambing itu dan memasukkannya ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi memberitahu Rasulullah s.a.w, isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku kepada Rasulullah s.a.w dan orang-orang yang bersamanya. Aku kemudiannya menghampiri Rasulullah s.a.w dan berbisik kepada Baginda: Wahai Rasulullah! Kami telah menyembelih anak kambing kami dan isteriku pula menumbuk satu cupak gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami menjemput baginda dan beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w berseru: Wahai ahli Khandak! Jabir telah membuat makanan untuk kamu. Maka kamu semua dipersilakan ke rumahnya.
Rasulullah s.a.w kemudian bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku pun datang bersama Rasulullah s.a.w mendahului orang lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini semua adalah karena kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua pesananmu itu. Isteriku mengeluarkan adonan roti tersebut, Rasulullah s.a.w meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Kemudian Baginda menuju ke kuali kami lalu meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Setelah itu Baginda bersabda: Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan cedoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkannya. Ternyata kaum muslimin yang datang adalah sebanyak seribu orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua dapat memakannya sehingga kenyang dan pulang semuanya. Sementara itu kuali kami masih mendidih seperti sediakala. Demikian juga dengan adonan roti masih tetap seperti asalnya. Sebagaimana kata Ad-Dahhak: Masih tetap seperti asalnya.
(Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orangDiriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya
Kami dengan sejumlah seratus tiga puluh orang sedang bersama Nabi s.a.w. Nabi s.a.w bertanya: Adakah salah seorang di antara kamu mempunyai makanan? Didapati ada seorang yang mempunyai kira-kira satu gantang gandum atau seumpamanya, lalu diadunkannya. Kemudian datang seorang lelaki tinggi dan kusut rambutnya membawa kambing-kambing untuk dijual. Nabi s.a.w bertanya: Adakah ianya untuk dijual atau dihadiahkan? Lelaki itu menjawab: Tidak! Bahkan ianya untuk dijual! Maka dibeli daripadanya seekor kambing. Setelah disembelih, Rasulullah s.a.w memerintahkan supaya diambil hatinya untuk dipanggang. Dia (Abdul Rahman bin Abu Bakar) berkata: Demi Allah! Setiap seratus tiga puluh orang itu, kesemuanya mendapat sepotong hati kambing daripada Rasulullah s.a.w. Jika orang itu ada bersama, maka Rasulullah s.a.w memberikannya. Jika sebaliknya, Rasulullah s.a.w menyimpan untuknya. Makanan itu dibagikan kepada dua talam. Kami makan dari kedua talam itu sehingga kenyang. Lebihan yang terdapat pada kedua talam tersebut dibawa ke atas unta atau mungkin juga riwayatnya begitu.
(Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman)
Roti sedikit cukup untuk orang banyak
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:
Abu Talhah telah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara Rasulullah s.a.w begitu lemah. Tahulah aku baginda dalam keadaan lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Kemudiannya dia menghasilkan beberapa buku roti dari gandum dan setelah itu, mengambil kain tudungnya dan membungkus roti itu dengan separuh kain tudung, lalu disisipkan di bawah bajuku, sedangkan yang separuh lagi diselendangkan kepadaku. Selepas itu pula dia menyuruhku pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. Akupun berangkat membawa roti yang dibungkus kain tudung itu. Aku mendapatkan Rasulullah s.a.w yang sedang duduk di dalam masjid bersama orang-ramai dan berada di sisi mereka. Rasulullah s.a.w bertanya: Abu Talhah yang mengutusmu? Aku menjawab: Ya, benar! Rasulullah s.a.w bertanya lagi: Untuk makanan? Aku menjawab: Ya! Rasulullah s.a.w bersabda kepada orang-ramai yang bersama baginda: Bangunlah kamu sekalian! Rasulullah s.a.w lalu berangkat diiringi para sahabat dan aku berjalan di antara mereka untuk segera memberitahu Abu Talhah. Maka Abu Talhah berkata: Wahai Ummu Sulaim! Rasulullah s.a.w telah datang bersama orang yang ramai, padahal kita tidak mempunyai makanan yang mencukupi untuk mereka. Dia menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Lalu Abu Talhah menjemput Rasulullah s.a.w dan Rasulullah s.a.w pun masuk bersamanya. Rasulullah s.a.w bersabda: Bawakan ke sini apa yang ada di sisimu wahai Ummu Sulaim! Ummu Sulaim terus membawa roti tersebut kepada baginda kemudian memerah bekas lemaknya untuk dijadikan lauk dimakan dengan roti.
Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipatDiriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya
Mereka yang disebut Ashaab As-Suffah adalah orang-orang miskin. Rasulullah s.a.w pernah bersabda suatu ketika: Siapa mempunyai makanan untuk dua orang, dia hendaklah mengajak orang yang ketiga dan sesiapa mempunyai makanan untuk empat orang, dia hendaklah mengajak orang kelima, keenam atau seperti diriwayatkan dalam Hadis lain. Abu Bakar r.a datang dengan tiga orang. Nabi pula pergi dengan sepuluh orang dan Abu Bakar dengan tiga orang yaitu aku, ibu dan bapaku. Tetapi aku tidak pasti adakah dia berkata: Isteriku dan khadamku berada di antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Abdul Rahman berkata lagi: Abu Bakar makan malam bersama Nabi s.a.w dan terus berada di sana sehinggalah waktu Isyak. Selesai sembahyang, dia kembali ke tempat Nabi s.a.w lagi, sehinggalah Rasulullah s.a.w kelihatan mengantuk. Sesudah lewat malam, barulah dia pulang. Isterinya menyusulinya dengan pertanyaan: Apa yang menghalang dirimu untuk pulang menemui tetamumu? Abu Bakar berkata: Bukankah engkau telah menjamu mereka makan malam? Isterinya menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau pulang, padahal anak-anak sudah mempersilakan tetapi mereka tetap enggan. Akupun berundur untuk bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti dengan sumpah-serapah. Kemudian dia berkata kepada para tetamunya: Silakan makan! Barangkali makanan ini sudah tidak enak lagi. Kemudian dia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan makan makanan ini selamanya! Abdul Rahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak mengambil satupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi, sehinggalah apabila kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi bertambah banyak daripada yang sedia ada. Abu Bakar memandangnya ternyata makanan itu tetap seperti sedia atau bahkan lebih banyak lagi.
Dia berkata kepada isterinya: Wahai saudara perempuanku! Bani Firas apakah ini? Isterinya menjawab: Tidak! Demi cahaya mataku, sekarang ini makanan tersebut bertambah tiga kali ganda lebih banyak daripada sediakala. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari syaitan. Dia makan satu suap, kemudian membawa makanan tersebut kepada Rasulullah s.a.w dan membiarkannya di sana hingga pagi hari. Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dengan suatu kaum akan dilangsungkan satu perjanjian. Apabila tiba waktunya, kamipun menjadikan dua belas orang sebagai ketua saksi, masing-masing mengepalai beberapa orang. Hanya Allah yang tahu berapa orangkah sebenarnya yang diutuskan bersama mereka. Cuma yang pastinya Rasulullah s.a.w memerintah agar dipanggilkan mereka kesemuanya. Lalu kesemuanya makan dari makanan yang dibawa oleh Abu Bakar atau sebagaimana yang diriwayatkan dalam riwayat yang lain.
(Sahih Bukhari, Muslim, Kitab Minuman).
Diriwayatkan oleh Jabir:
Sewaktu Bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak. Kemudian, aku mendatangi Rasulullah saw untuk melaporkan kepada Beliau mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah: Ya Rasulullah, bapakku telah meninggalkan banyak hutang. Aku sendiri sudah tidak mempunyai apa-apa lagi kecuali yang keluar dari pohon kurma. Akan tetapi pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah. Hal ini sengaja aku sampaikan kepada Rasulullah agar orang yang memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk kepadaku. Kemudian Rasulullah mengajakku pergi ke kebun kurma. Sesampainya disana beliau mengitari pohon kurmaku yang dilanjutkan dengan berdo’a. Setelah itu beliau duduk seraya berkata kepadaku, “Ambillah buahnya.” Mendengar perintah Rasulullah saw tersebut, aku langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang tiba-tiba berbuah. Buah kurma itu kupetik sampai cukup jumlahnya untuk menutupi utang bapakku, bahkan sampai lebih. (Sahih Bukhari Juz 4 no 780)
2. Air memancar dari sela-sela jari Beliau saw
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah:
“Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami menyertai Rasulullah saw dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air. Nabi saw bersabda: “Bawalah kemari air yang tersisa!” orang-orang membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi saw memasukkan telapak tangannya kedalam kantung itu dan berkata, “Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini berkah dari Allah.” Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan Rasulullah saw.” (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
Diriwayatkan oleh Anas:
“Semangkuk air dibawa kehadapan Nabi saw di Al Zawra. Nabi saw memasukkan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah berkata kepada Anas, “Berapa orang yang hadir pada waktu itu?” Anas menjawab, “Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang.”
(Sahih Bukhari, juz 4 no 772).
Lihat juga : (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no 340)
3. Hujan Lebat dan Banjir
Diriwayatkan oleh Anas:
Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jum’at ketika Rasulullah saw sedang berkotbah Jum’at, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: “Ya Rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga, doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas : Mendengar permintaan badui tersebut, Rasulullah mengangkat kedua tangannya kelangit (berdo’a). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan tebal sebesar-besar gunung. Sebelum Rasulullah saw turun dari mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga Rasulullah saw sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan tidak berhenti sampai Jum’at yang berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar, rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda. Berdo’alah kepada Allah agar hujan diberhentikan diatas kota Madinah ini, agar hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah saw kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit berdo’a: Allahuma Hawaaliinaa Wa laa Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami). Berkata Anas: Diwaktu berdo’a itu Rasulullah saw menunjuk dengan telunjuk beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Beliau mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja Rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan diatas kota Madinah.(Sahih Bukhari, juz 8 no 115).
4. Sakit mata Ali sembuh dengan dengan hanya ditiup dan dido’akan oleh Rasulullah saw
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda pada saat peristiwa penaklukkan Khaibar :
“Esok hari aku (Nabi saw) akan memberikan bendera kepada seorang yang akan diberikan kemenangan oleh Allah swt melalui tangannya, sedang ia mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah dan Rasulnya mencintainya”.
Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka seraya bertanya-tanya didalam hati, kepada siapa diantara mereka akan diberi bendera itu. Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih mengharapkannya. Kemudian Rasulullah saw bertanya: “Kemana Ali?” lalu ada yang mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua matanya. Lantas Rasulullah saw meniup kedua mata Ali seraya berdoa untuk kesembuhannya. Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Lalu Rasulullah saw memberikan bendera itu kepadanya. (Sahih Bukhari).
5. Makanan sedikit dimakan banyak orang
Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah r.a katanya:
Semasa parit Khandak digali, aku melihat keadaan Rasulullah s.a.w dalam keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali ke rumahku dan bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Kerana aku melihat Rasulullah s.a.w tersangat lapar. Isteriku mengeluarkan sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan kami mempunyai seekor anak kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu menyembelihnya, manakala isteriku menumbuk gandum. Kami sama-sama selesai, kemudian aku memotong-motong anak kambing itu dan memasukkannya ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi memberitahu Rasulullah s.a.w, isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku kepada Rasulullah s.a.w dan orang-orang yang bersamanya. Aku kemudiannya menghampiri Rasulullah s.a.w dan berbisik kepada Baginda: Wahai Rasulullah! Kami telah menyembelih anak kambing kami dan isteriku pula menumbuk satu cupak gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami menjemput baginda dan beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w berseru: Wahai ahli Khandak! Jabir telah membuat makanan untuk kamu. Maka kamu semua dipersilakan ke rumahnya.
Rasulullah s.a.w kemudian bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku pun datang bersama Rasulullah s.a.w mendahului orang lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini semua adalah karena kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua pesananmu itu. Isteriku mengeluarkan adonan roti tersebut, Rasulullah s.a.w meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Kemudian Baginda menuju ke kuali kami lalu meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Setelah itu Baginda bersabda: Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan cedoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkannya. Ternyata kaum muslimin yang datang adalah sebanyak seribu orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua dapat memakannya sehingga kenyang dan pulang semuanya. Sementara itu kuali kami masih mendidih seperti sediakala. Demikian juga dengan adonan roti masih tetap seperti asalnya. Sebagaimana kata Ad-Dahhak: Masih tetap seperti asalnya.
(Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orangDiriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya
Kami dengan sejumlah seratus tiga puluh orang sedang bersama Nabi s.a.w. Nabi s.a.w bertanya: Adakah salah seorang di antara kamu mempunyai makanan? Didapati ada seorang yang mempunyai kira-kira satu gantang gandum atau seumpamanya, lalu diadunkannya. Kemudian datang seorang lelaki tinggi dan kusut rambutnya membawa kambing-kambing untuk dijual. Nabi s.a.w bertanya: Adakah ianya untuk dijual atau dihadiahkan? Lelaki itu menjawab: Tidak! Bahkan ianya untuk dijual! Maka dibeli daripadanya seekor kambing. Setelah disembelih, Rasulullah s.a.w memerintahkan supaya diambil hatinya untuk dipanggang. Dia (Abdul Rahman bin Abu Bakar) berkata: Demi Allah! Setiap seratus tiga puluh orang itu, kesemuanya mendapat sepotong hati kambing daripada Rasulullah s.a.w. Jika orang itu ada bersama, maka Rasulullah s.a.w memberikannya. Jika sebaliknya, Rasulullah s.a.w menyimpan untuknya. Makanan itu dibagikan kepada dua talam. Kami makan dari kedua talam itu sehingga kenyang. Lebihan yang terdapat pada kedua talam tersebut dibawa ke atas unta atau mungkin juga riwayatnya begitu.
(Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman)
Roti sedikit cukup untuk orang banyak
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:
Abu Talhah telah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara Rasulullah s.a.w begitu lemah. Tahulah aku baginda dalam keadaan lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Kemudiannya dia menghasilkan beberapa buku roti dari gandum dan setelah itu, mengambil kain tudungnya dan membungkus roti itu dengan separuh kain tudung, lalu disisipkan di bawah bajuku, sedangkan yang separuh lagi diselendangkan kepadaku. Selepas itu pula dia menyuruhku pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. Akupun berangkat membawa roti yang dibungkus kain tudung itu. Aku mendapatkan Rasulullah s.a.w yang sedang duduk di dalam masjid bersama orang-ramai dan berada di sisi mereka. Rasulullah s.a.w bertanya: Abu Talhah yang mengutusmu? Aku menjawab: Ya, benar! Rasulullah s.a.w bertanya lagi: Untuk makanan? Aku menjawab: Ya! Rasulullah s.a.w bersabda kepada orang-ramai yang bersama baginda: Bangunlah kamu sekalian! Rasulullah s.a.w lalu berangkat diiringi para sahabat dan aku berjalan di antara mereka untuk segera memberitahu Abu Talhah. Maka Abu Talhah berkata: Wahai Ummu Sulaim! Rasulullah s.a.w telah datang bersama orang yang ramai, padahal kita tidak mempunyai makanan yang mencukupi untuk mereka. Dia menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Lalu Abu Talhah menjemput Rasulullah s.a.w dan Rasulullah s.a.w pun masuk bersamanya. Rasulullah s.a.w bersabda: Bawakan ke sini apa yang ada di sisimu wahai Ummu Sulaim! Ummu Sulaim terus membawa roti tersebut kepada baginda kemudian memerah bekas lemaknya untuk dijadikan lauk dimakan dengan roti.
Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipatDiriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya
Mereka yang disebut Ashaab As-Suffah adalah orang-orang miskin. Rasulullah s.a.w pernah bersabda suatu ketika: Siapa mempunyai makanan untuk dua orang, dia hendaklah mengajak orang yang ketiga dan sesiapa mempunyai makanan untuk empat orang, dia hendaklah mengajak orang kelima, keenam atau seperti diriwayatkan dalam Hadis lain. Abu Bakar r.a datang dengan tiga orang. Nabi pula pergi dengan sepuluh orang dan Abu Bakar dengan tiga orang yaitu aku, ibu dan bapaku. Tetapi aku tidak pasti adakah dia berkata: Isteriku dan khadamku berada di antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Abdul Rahman berkata lagi: Abu Bakar makan malam bersama Nabi s.a.w dan terus berada di sana sehinggalah waktu Isyak. Selesai sembahyang, dia kembali ke tempat Nabi s.a.w lagi, sehinggalah Rasulullah s.a.w kelihatan mengantuk. Sesudah lewat malam, barulah dia pulang. Isterinya menyusulinya dengan pertanyaan: Apa yang menghalang dirimu untuk pulang menemui tetamumu? Abu Bakar berkata: Bukankah engkau telah menjamu mereka makan malam? Isterinya menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau pulang, padahal anak-anak sudah mempersilakan tetapi mereka tetap enggan. Akupun berundur untuk bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti dengan sumpah-serapah. Kemudian dia berkata kepada para tetamunya: Silakan makan! Barangkali makanan ini sudah tidak enak lagi. Kemudian dia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan makan makanan ini selamanya! Abdul Rahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak mengambil satupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi, sehinggalah apabila kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi bertambah banyak daripada yang sedia ada. Abu Bakar memandangnya ternyata makanan itu tetap seperti sedia atau bahkan lebih banyak lagi.
Dia berkata kepada isterinya: Wahai saudara perempuanku! Bani Firas apakah ini? Isterinya menjawab: Tidak! Demi cahaya mataku, sekarang ini makanan tersebut bertambah tiga kali ganda lebih banyak daripada sediakala. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari syaitan. Dia makan satu suap, kemudian membawa makanan tersebut kepada Rasulullah s.a.w dan membiarkannya di sana hingga pagi hari. Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dengan suatu kaum akan dilangsungkan satu perjanjian. Apabila tiba waktunya, kamipun menjadikan dua belas orang sebagai ketua saksi, masing-masing mengepalai beberapa orang. Hanya Allah yang tahu berapa orangkah sebenarnya yang diutuskan bersama mereka. Cuma yang pastinya Rasulullah s.a.w memerintah agar dipanggilkan mereka kesemuanya. Lalu kesemuanya makan dari makanan yang dibawa oleh Abu Bakar atau sebagaimana yang diriwayatkan dalam riwayat yang lain.
(Sahih Bukhari, Muslim, Kitab Minuman).
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
COMMENTS